Selasa, 25 Agustus 2015

RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wassalam MENYAYANGI ANAK-ANAK

🍃🌻🌻🍃🌻🌻🍃

RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wassalam MENYAYANGI ANAK-ANAK
~~~~~~~~~~~~~~~

✏-Ustadzah Ummu Umar Asma


🍊Pembaca, semoga Allah memberkahi kita semua.

✋Pada edisi kali ini kami bawakan kisah-kisah teladan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam dalam berlemah lembut kepada anak-anak.

👉Harapan kami, semoga kita semua bisa mencontoh beliau.

📚📜Berikut sebagian dari kisah-kisah tersebut.

🎀1⃣.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam mencium putra beliau, Ibrahim.

🍓  dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘,

دَخَلْنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَبِي سَيْفٍ الْقَيْنِ وَكَانَ ظِئْرًا لِإِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَأَخَذَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِبْرَاهِيمَ فَقَبَّلَهُ وَشَمَّهُ“

Kami bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam masuk menemui Abu Saifal-Qain—istrinya adalah ibu susu Ibrahim (putra Rasulullah).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam pun mengambil Ibrahim dan menciumnya.”(HR.al-Bukhari no. 1220)

🎀2⃣.Beliau shallallahu ‘alaihi wassalam bersedih saat kehilangan Ibrahim, Anas mengisahkan dalam lanjutan hadits di atas

,ثُمَّ دَخَلْنَا عَلَيْهِ بَعْدَ ذَلِكَ وَإِبْرَاهِيمُيَجُودُ بِنَفْسِهِ، فَجَعَلَتْ عَيْنَا رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَذْرِفَانِ، فَقَالَ لَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: وَأَنْتَ يَا رَسُولَ اللهِ؟ فَقَالَ: يَا ابْنَ عَوْفٍ، إِنَّهَا رَحْمَةٌ. ثُمَّ أَتْبَعَهَا بِأُخْرَى، فَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ الْعَيْنَ تَدْمَعُ، وَالْقَلْبَ يَحْزَنُ، وَلَا نَقُولُ إِلَّا مَا يَرْضَى رَبُّنَا، وَإِنَّا بِفِرَاقِكَ يَا إِبْرَاهِيمُ لَمَحْزُونُونَ“

Kemudian kami mendatanginya lain waktu saat Ibrahim telah meninggal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam pun meneteskan air mata.Melihat hal itu, ‘Abdurrahman bin‘Auf Rahimahullah bertanya,‘Anda menangis,wahai. Rasulullah?’Beliau menjawab,‘Wahai Ibnu‘Auf,ini tangisan kasihsayang.’ Beliau menangis lagi dan berkata,‘Mata ini menangis dan hati ini bersedih, tetapi kami tidak mengucapkan kecuali kata-kata yang diridhai Rabb kami. Sungguh, karena perpisahan denganmu ini,wahai Ibrahim, kami sangat sedih’.”

🎀3⃣ Beliau membiarkan ‘Aisyah,yang saat itu masih kecil, bermain bersama teman-temannya.

🍓‘Aisyah radhiyallahu ‘anha sendiri yang mengisahkan hal Dia mengatakan

,كُنْتُ أَلْعَب
ُ بِالْبَنَاتِ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَانَ لِي صَوَاحِبُ يَلْعَبْنَ مَعِي، فَكَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ يَتَقَمَّعْنَ مِنْهُ فَيُسَرِّبُهُنَّ إِلَيَّ فَيَلْعَبْنَ مَعِي

“Aku pernah bermain boneka di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam.Aku punya teman-teman yang biasa bermain bersamaku. Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam masuk rumah, mereka bersembunyi.Beliau lalu mengeluarkan mereka satu per satu sehingga mereka bermain bersamaku.”(HR.al-Bukhari no. 5665)

👋Berdasarkan hadits ini, para ulama menyebutkan bolehnya permainan boneka bagi anak perempuan. Hal ini dikecualikan dari larangan penyerupaan bentuk makhluk hidup secara umum. Sebab, dalam permainan boneka ini terdapat pendidikan bagi anak perempuan tentang urusan rumah tangga dan anak-anaknya kelak.

👋Demikian disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari(10/527).

🎀4⃣.Beliau memberikan hadiah berupa pakaian kepada anak-anak.

🍓Ummu Khalid Radhiyallahu ‘anha
mengisahkan

,قَدِمْتُ مِنْ أَرْضِ الْحَبَشَةِ وَأَنَا جُوَيْرِيَةٌ، فَكَسَانِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَمِيصَةً لَهَا أَعْلَامٌ، فَجَعَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْسَحُ الْأَعْلَامَ بِيَدِهِ وَيَقُولُ: سَنَاهْ سَنَاه

ْ“Aku datang dari negeri Habasyah saat masih kecil. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam memberiku pakaian bergaris.Beliau menyentuh garis-garis tersebut dengan tangan beliau seraya mengatakan,‘Bagus, bagus’.”(HR.al-Bukharino. 3585)

🎀5⃣.Beliau menunjukkan kecintaan terhadap anak kecil.

🍓 Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengatakan

,خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَفِي طَائِفَةِ النَّهَارِ، لَا يُكَلِّمُنِي وَلَا أُكَلِّمُهُ، حَتَّى أَتَى سُوقَ بَنِي قَيْنُقَاعَ فَجَلَسَ بِفِنَاءِ بَيْتِ فَاطِمَةَ فَقَالَ: أَثَمَّ لُكَعُ؟ أَثَمَّ لُكَعُ؟ فَحَبَسَتْهُ شَيْئًا، فَظَنَنْتُ أَنَّهَا تُلْبِسُهُ سِخَابًا أَوْ تُغَسِّلُهُ، فَجَاءَ يَشْتَدُّ حَتَّى عَانَقَهُ وَقَبَّلَهُ وَقَالَ: اللَّهُمَّ أَحْبِبْهُ وَأَحِبَّ مَنْ يُحِبُّهُ“

Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam pernah keluar pada sebagian waktu siang.Beliau tidak mengajakku berbicara,demikian pula aku,tidak mengajak beliau berbicara.
Tibalah kami di pasar Bani Qainuqa’.
Beliau duduk di halaman rumah Fathimah kemudian bertanya,‘Apakah ada siKecil? Apakah ada si Kecil(Hasan, -ed.)?
’Fathimah pun menahan anak tersebut sebentar. Kami menyangka bahwa sang ibu memakaikan padanya sikhab(kalung dari cengkih,misk, gaharu, dan wewangian lainnya, -ed.)atau memandikannya.Kemudian, anak tersebut bergegas keluar. Beliau pun memeluk dan menciumnya, lalu berkata,‘Ya Allah,cintailah dia dan cintailah orang yang mencintainya’.”(Muttafaqun ‘alaihi)

🎀6⃣.Dalam shalat pun beliau menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak.

🍓Salah seorang sahabat, Abu Qatadah al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, menyampaikan

,أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي وَهُوَ حَامِلٌ أُمَامَةَ بِنْتَ زَيْنَبَ بِنْتِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلِأَبِي الْعَاصِ بْنِ رَبِيعَةَ بْنِ عَبْدِ شَمْسٍ، فَإِذَا سَجَدَ وَضَعَهَا وَإِذَا قَامَ حَمَلَهَا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam pernah shalat sambil menggendong Umamah,putri Zainab binti
Rasulullah shallallahu‘alaihi wassalam
dari Abul ‘Ash binar-Rabi’ bin‘Abdusyams. Apabila sujud, beliau meletakkannya. Ketika kembali berdiri, beliaupun kembali menggendongnya.”(Muttafaqun ‘alaih)

🎀7⃣.Beliau memanjangkan sujud untuk menyenangkan anak-anak.

🍓 ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu menceritakan

,كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي، فَإِذَا سَجَدَ وَثَبَ الْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ عَلَى ظَهْرِهِ، فَإِذَا أَرَادُوا أَنْ يَمْنَعُوهُمَا أَشَارَ إِلَيْهِمْ أَنْ دَعُوهُمَا، فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ وَضَعَهُمَا فِي حِجْرِهِ وَقَالَ: مَنْ أَحَبَّنِي فَلْيُحِبَّ هَذَيْنِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam pernah shalat (dengan membawa al-Hasan danal-Husain,–pen.).
Apabila beliau sujud,kedua anak tersebut menaiki punggung beliau.
Ketika para sahabat ingin mencegah keduanya, beliau memberi isyarat agar mereka membiarkan keduanya. Seusai shalat, beliau memangku keduanya dan berkata,‘Barangsiapa mencintaiku, hendaknya dia mencintai ke dua anak ini’.”
(HR. Abu Ya’la, dinyatakan hasan oleh asy-Syaikhal-Albani dalam Silsilahash-Shahihahno. 312)

🎀8⃣.Beliau meringankan shalat saat mendengar tangis anak.

🍓Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu pernah berkata

,مَا صَلَّيْتُ وَرَاءَ إِمَامٍ قَطُّ أَخَفَّ صَلَاةً وَلَا أَتَمَّ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَإِنْ كَانَ لَيَسْمَعُ بُكَاءَ الصَّبِيِّ فَيُخَفِّفُ مَخَافَةَ أَنْ تُفْتَنَ أُمُّهُ

“Aku tidak pernah shalat di belakang imam yang lebih ringan dan sekaligus lebih sempurna shalatnya dari pada Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam.
Pernah beliau mendengar tangisan anak kecil,maka beliau ringankan shalat karena khawatir tangisan itu akan mengganggu konsentrasi ibu si anak.”
(HR.al-Bukharino. 667)

🌷9⃣.Beliau berempati terhadap anak kecil yang sedang bersedih.

🍓Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu mengisahkan

,كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْخُلُ عَلَيْنَا، وَلِي أَخٌ صَغْيرٌ يُكْنَىأَبَا عُمَيْرٍ، وَكَانَ لَهُ نُغَيْرٌ يَلْعَبُ بِهِفَمَاتَ، فَدَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَآهُ حَزِينًا، فَقَالَ: مَا شَأْنُهُ؟ قِيلَ لَهُ: مَاتَ نُغَرُهُ. فَقَالَ: يَا أَبَا عُمَيْرٍ، مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ؟

“Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam biasa menemui kami. Aku memiliki seorang adik laki-laki yang berkuniah Abu ‘Umair. Dia memiliki seekor burung kecil yang biasa ia mainkan.
Suatu saat, burung itu mati.Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam masuk ke tempat kami, beliau melihatnya sedang bersedih. Beliau bertanya kepada orang-orang,‘Mengapa dia bersedih?’
Mereka menjawab,‘Burung kecilnya mati.’Mendengar jawaban itu, beliaupun menyapanya,‘Hai Abu‘Umair,ada apa dengan burung kecilmu?’.”
(HR.al-Bukhari—dalam al-Adabul Mufrad—dan selain beliau, dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahihal-Adabal-Mufradno. 333)


☝Dari hadits ini para ulama mengambil banyak faedah
(pelajaran).

👍Dari faedah-faedah tersebut, yang berkaitan dengan anak-anak adalah:

👉*.Bolehnya memberi nama kuniah bagi anak kecil.

👉*.Bolehnya bercanda dengan anak kecil. Bahkan, hal ini adalah sunnah, bukan sekadar keringanan dalam syariat.

👉*.Disyariatkannya bersikap lembut kepada teman, baik teman yang masih kecil maupun yang sudah dewasa, dan menanyakan keadaan mereka.

👉*.Bolehnya anak kecil bermain dengan burung.

👉*.Bolehnya orang tua membiarkan anak kecil bermain dengan sesuatu yang diperbolehkan.

👉*.Bolehnya membelanjakan uang untuk menyenangkan anak kecil dengan sesuatu yang dibolehkan syariat.

👉*.Bolehnya menahan burung dalam sangkar, asalkan tetap memberinya makan dan minum.

👉*.Hendaknya anak kecil diajak bicara sesuai dengan kemampuan akalnya.

☝Demikianlah,pembaca, beberapa kisah tentang sikap lembut beliau kepada anak-anak.

👐Semoga Allah memberikan petunjuk kepada kita untuk senantiasa menerapkannya dalam kehidupan kita bersama buah kasih tercinta. Amin.

Wallahu  a'lamu bishshowab.

📪 http://qonitah.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar