Selasa, 25 Agustus 2015

Dampak Buruk Sering Marah dan Membentak Anak

💡 Info Psikologis:

〰📢〰📢〰📢〰

DAMPAK BURUK SERING MARAH  dan MEMBENTAK ANAK
        〰🔇🔇🔇〰

💧Apakah Antuna suka marah  dan membentak pada anak?

Wahai Ummah, ketahuilah, sebaik-baik teladan adalah Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Dalam segala aspek kehidupan. Termasuk dalam hal mendidik anak.

Sekian banyak kitab-kitab ulama membahas mengenai tarbiyah aulad-pendidikan anak-.

Maka kita wajib mengilmuinya terutama Bagi kita yang telah menyandang gelar "orang tua".

⚠Dan artikel Psikologis berikut sama sekali tidak ditujukan untuk mengesampingkan sebaik-baik ajaran yakni - Islam 'ala fahmi salafyl ummah-

〰Akan tetapi, dengan ini penulis harapkan dapat menjadi ilmu tambahan bagi ummahat -khususnya- agar termotivasi lagi untuk menghindari membentak atau pun marah-marah.

🌙Dan inilah hasungan syariat untuk meninggalkan akhlak tercela tersebut:

➖🌹➖🌹➖🌹➖


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي،

 قَالَ: لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً،
قَالَ: لاَ تَغْضَبْ

((رواه البخاري))

[Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam:

“Berilah wasiat kepadaku”. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

 “Janganlah engkau marah”.
Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali. Sabda beliau:

 “Janganlah engkau marah”.

(HR. al-Bukhari)
➖🌹➖🌹➖🌹➖

Dan membentak itu identik dengan amarah. Bagi sebagian orang- terutama yang bertipe temperamental-maka jika marah, cenderung lisan dekat sekali dengan membentak.

❌Subhaanallah, Dari segi syariat maka telah jelas marah-marah Dan membentak itu merupakan akhlak tercela.

🔎Adapun Dari segi Psikologis, tahukah Anda bahwa :
"sering memarahi anak dengan membentaknya juga termasuk dalam bentuk kekerasan verbal yang bisa memengaruhi psikis anak"

Seorang psikolog  anak dan remaja Ratih Zulhaqqi, M.Psi mengutarakan bahwa

"Terbiasa dimarahi dan dibentak, apalagi anak pada dasarnya tidak merasa mendapat kekerasan karena hal itu dilakukan orang terdekat seperti orang tua atau saudara, terbentuklah pemikiran bahwa membentak, memukul dan tindak kekerasan lain adalah bentuk kasih sayang,"

🌾Aduhai,
Alangkah berdosanya kita, jika membiasakan marah-marah Dan membentak pada putra/i kita. Disamping jelas  melanggar syariat yang mulia ini, ternyata secara Psikologis dampaknya :

❌Disadari atau tidak,kebiasaan  membentak anak sama dengan menanamkan persepsi pada buah hati kita bahwa itu adalah sebuah bentuk kasih sayang.
Na'udzubillah.

❌Selain hal diatas, kebiasaan MARAH dan membentak anak dapat berakibat sbb:

Akibatnya;
1⃣Anak akan meniru hal tersebut dalam kesehariannya.

2⃣Dia jadi mudah marah, sulit mengendalikan, emosi, dan suka teriak-teriak.

3⃣ Anak bisa jadi selalu cemas, merasa tidak aman, tidak nyaman

4⃣Anak menjadi tidak percaya diri dan tidak bisa memposisikan dirinya dengan tepat,

Itu masih 4 poin,
إنّا لله و إّنا إليه راجعون...

Mungkin ada sekian poin dampak negatif lain dalam ilmu Psikologi.

Wahai Ummah....
Setidaknya yang 4 ini saja sudah membuat hati kita terpanggil untuk menyudahi kebiasaan jelek dalam mendidik selama ini.

🌹Adapun yang sudah diberi taufiq-Nya selalu sabar dalam mendidik anak-anak, bisa menahan emosi, amarah Dan meninggalkan membentak-bentak ..maka bersyukurlah Anda...
Sungguh Nikmat yang luar biasa karena disana ada makhluk Allah yang dilahirkan dengan watak temperamental -MUDAH marah, membentak bahkan memukul-

Na'udzubillah...

Sebelum menyudahi tulisan ini ana ingin mengajak Antuna untuk  merenungi ucapan Ulama Salaf berikut:

💎‘Umar bin Abdul ‘Aziz t berkata:
 “Telah beruntung orang yang dijaga dari hawa nafsu, kemarahan, dan ketamakan.”

💎Ja’far bin Muhammad  berkata:
“Kemarahan itu adalah kunci dari segala macam kejelekan.”

💎Dikatakan kepada Ibnul Mubarak:
“Himpunkanlah untuk kami akhlak-akhlak yang baik dalam satu kata!”
Beliau mengatakan: “Meninggalkan marah.”

(Jami’ul ‘Ulum Wal Hikam, hal. 372, 379)

💎Ibnul Qayyim  berkata:
“Kemarahan itu membinasakan. Dia merusak akal sebagaimana khamr dapat menghilangkan kesadaran.”

(An-Nubadz fi Adabi Thalabil ‘Ilmi hal. 155)

🌸 Akhir kata,
Sungguh tak ada kebaikan sama sekali pada amarah yg didasari emosi belaka.

Maka sebagai ibu,
Sudah menjadi kemestian untuk berSABAR.
Menghadapi anak-anak, yang itu adalah amanah dari Allah dengan sebaik-baik akhlak.
Ingatlah: "Ibu adalah sekolah pertama"



🏡Darimu kami belajar Ibu..
Kami ingin menjadi anak shalih Dan shalihah, maka didiklah Kami dengan akhlak mulia...


بارك الله فيكم..
الحمد لله..
Semoga tulisan ini menjadi pengingat untuk penulis secara pribadi.
Kita memohon Hidayah Dan  taufiq-Nya...

أختكن في الله
أم عبد الله ناجية

📚sumber bacaan:

http://asysyariah.com/marah/
http://m.detik.com/health/read/2014/07/23/171510/2646327/1301/sering-membentak-anak-saat-marah-ini-dampak-negatifnya-bagi-psikis-anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar