Senin, 30 November 2015

Figur Ke-12 : Ummu ‘Aiman رضي الله عنها

🎀Figur Shalihah Panutan Wanita Shalihah🎀



🌹Inilah dia wahai ibu...
Figur Wanita Shalihah,
Sebaik-baik cermin...
🔎Untuk kita berkaca padanya...


🌅 Figur Ke-1⃣2⃣

🌸〰🌸 Ummu ‘Aiman رضي الله عنها 🌸〰🌸

✏ (ditulis oleh: Al-Ustadzah Ummu ‘Abdirrahman Anisah bintu ‘Imran)

🌷 Perjalanannya dalam mengiringi kehidupan Rasulullah صلى الله عليه وسلم tak dapat diabaikan. Kemuliaan yang disandangnya di sisi Rasulullah صلى الله عليه وسلم tak layak dilupakan. Hingga manusia paling mulia itu pun berkata tentangnya, dialah ibu setelah ibuku….

🌸 Wanita yang mulia ini bernama Barkah bintu Tsa’labah bin ‘Amr bin Hishn bin Malik bin Salamah bin ‘Amr bin An-Nu’man Al-Habasyiyah رضي الله عنها. Namun dia lebih dikenal dengan kunyahnya, Ummu ‘Aiman.

🌺 Semula Ummu ‘Aiman رضي الله عنها adalah seorang budak milik ‘Abdullah bin ‘Abdil Muththalib, ayah Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Di kemudian hari, setelah ‘Abdullah bin ‘Abdil Muththalib meninggal, Ummu ‘Aiman رضي الله عنها  diwarisi oleh Rasulullahصلى الله عليه وسلم. Dialah yang mengasuh Rasulullahصلى الله عليه وسلم semenjak kecil.

🌷 Tatkala Rasulullah صلى الله عليه وسلم berusia enam tahun, beliau dibawa oleh ibunya, Aminah bintu Wahb, mengunjungi keluarga sang ibu dari Bani ‘Adi bin An-Najjar di Madinah. Ummu ‘Aiman رضي الله عنها menyertai perjalanan mereka. Sebulan lamanya mereka berada di sana.

🌸 Ada peristiwa yang tercatat dalam kenangan Ummu ‘Aiman رضي الله عنها saat mereka berada di Madinah. Orang-orang Yahudi di sana melihat Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Mereka pun berujar, “Dia adalah nabi umat ini dan ini adalah negeri hijrahnya". Ucapan mereka itu diingat benar oleh Ummu 'Aiman.  Setelah itu, Aminah membawa putranya kembali ke Makkah.

🌺 Namun ternyata itulah saat terakhir kebersamaan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan sang ibunda. Dalam perjalanan pulang dari Madinah ke Makkah, Aminah meninggal di Abwa’, antara Makkah dan Madinah, dan dikuburkan di sana. Pulanglah Ummu'Aiman رضي الله عنها membawa Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan dua unta tunggangan mereka.

🌷 Setelah ibunda Rasulullah صلى الله عليه وسلم tiada, Ummu 'Aiman berperan sebagai ibu bagi Rasulullahصلى الله عليه وسلم. Tak heran, banyak kisah yang dapat dituturkan oleh Ummu 'Aiman رضي الله عنهاtentang Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Ummu ‘Aiman terus menyertai kehidupan Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم menikah dengan Khadijah bintu Khuwailid رضي الله عنها, Ummu ‘Aiman رضي الله عنها mendapatkan kemerdekaan dirinya. Rasulullah صلى الله عليه وسلمmembebaskannya.

🌸 Ummu ‘Aiman رضي الله عنها, seorang wanita yang teramat mulia. Dari rahimnya terlahir orang-orang mulia. Ummu ‘Aiman رضي الله عنها menikah dengan ‘Ubaid bin Zaid رضي الله عنه  dari Bani Al-Harits bin Al-Khazraj. Dari pernikahan ini, lahirlah 'Aiman bin ‘Ubaid رضي الله عنه yang kelak di kemudian hari turut terjun dalam peperangan bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم hingga menggapai syahid di medan pertempuran Hunain.

🌺 Ummu ‘Aiman رضي الله عنها menjalani kehidupannya sepeninggal suaminya. Saat itu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjanjikan, “Siapa yang senang menikah dengan seorang wanita ahli surga, hendaklah dia menikah dengan Ummu ‘Aiman.” Datanglah Zaid bin Haritsah رضي الله عنه, bekas budak sekaligus seorang yang sangat dicintai oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم, untuk meminangnya. Dinikahkanlah Ummu ‘Aiman رضي الله عنها oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengannya. Lahirlah Usamah bin Zaid رضي الله عنهما yang kelak di kemudian hari menyandang kemuliaan memimpin pasukan terakhir yang diutus oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم menghadapi Romawi, sementara dalam barisan pasukan itu ada orang-orang mulia seperti Abu Bakr dan ‘Umar bin Al-Khaththab رضي الله عنهما.

🌷 Ummu ‘Aiman mendampingi Zaid bin Haritsah رضي الله عنه hingga Zaid meninggal sebagai syahid saat memimpin pasukan dalam kancah pertempuran yang seru di medan Mu’tah, Syam, pada tahun kedelapan setelah hijrah.

🌸 Ummu ‘Aiman رضي الله عنها, seorang wanita yang mendapatkan kemuliaan dua hijrah, ke bumi Habasyah dan ke bumi Madinah. Suatu ketika dalam salah satu perjalanan hijrahnya, Ummu ‘Aiman menempuhnya dengan berpuasa. Tiba saat berbuka, tak ada bekal air yang dapat digunakan untuk melepaskan dahaganya yang sangat. Tiba-tiba didapatinya setimba air terulur dari langit dengan tali timba yang berwarna putih. Ummu ‘Aiman pun meminumnya. Ummu ‘Aiman menuturkan, “Semenjak itu, aku berpuasa di siang yang panas dan berjalan di bawah terik matahari agar aku merasa haus, namun aku tidak pernah merasakan dahaga.”

🌺 Hijrahnya ke Madinah ditempuhnya selang beberapa waktu setelah Rasulullah صلى الله عليه وسلم hijrah ke Madinah. Ketika itu Rasulullah صلى الله عليه وسلمmengutus Zaid bin Haritsah dan Abu Rafi’ رضي الله عنهما dengan berbekal dua ekor unta dan 500 dirham untuk membawa dua putri beliau, Fathimah dan Ummu Kultsum رضي الله عنهما, serta Saudah bintu Zam’ah رضي الله عنها. Pada saat itu pulalah Ummu ‘Aiman bersama putranya Usamah bin Zaid bertolak menuju Madinah bersama rombongan ini.

🌷 Ummu ‘Aiman terus mengiringi kehidupan Rasulullahصلى الله عليه وسلم hingga wafatnya. Ketika Rasulullahصلى الله عليه وسلم telah wafat, Abu Bakr رضي الله عنهberkata kepada ‘Umar bin Al-Khaththab رضي الله عنه, “Mari kita mengunjungi Ummu ‘Aiman sebagaimana dulu Rasulullah صلى الله عليه وسلم biasa mengunjunginya.” Keduanya pun beranjak menemui Ummu ‘Aiman. Ternyata mereka jumpai Ummu ‘Aiman dalam keadaan menangis, hingga mereka pun bertanya, “Apa yang membuatmu menangis? Bukankah apa yang di sisi Allah lebih baik bagi Rasulullah.” Ummu ‘Aiman menjawab, “Aku menangis karena wahyu dari langit telah terputus.” Mendengar penuturan Ummu ‘Aiman, berlinanglah air mata Abu Bakr dan Umar رضي الله عنهما hingga keduanya pun menangis bersama Ummu ‘Aiman.

🌸 Ummu ‘Aiman رضي الله عنها sempat menemui saat terbunuhnya ‘Umar bin Al-Khaththab. Ketika itu dia mengatakan, “Pada hari ini Islam menjadi lemah.”

🌺 Lima puluh bulan setelah wafatnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم, Ummu ‘Aiman رضي الله عنها kembali kepada Rabbnya سبحانه وتعالى. Dia telah menorehkan sebuah kemuliaan yang akan senantiasa dikenang. Dia meninggalkan untaian kebaikan yang akan memberikan teladan.

🌷🌷 Ummu ‘Aiman, semoga Allah meridhainya….

Wallahu ta’ala a’lamu bish shawab.

 

📚 Sumber bacaan :

❀ Al-Ishabah, karya Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-’Asqalani (8/169-172)
❀ Al-Isti’ab, karya Al-Imam Ibnu ‘Abdil Barr (1/128, 2/1793-1795)
❀ Ath-Thabaqatul Kubra, karya Al-Imam Ibnu Sa’d (1/116, 8/223-226)
❀ Siyar A’lamin Nubala`, karya Al-Imam Adz-Dzahabi (2/223-227)

💻 Sumber :
http://asysyariah.com/ummu-aiman/

🎀مجموعة روضة الأطفال🎀

Bagi yang ingin mengambil faedah dari postingan RA yang telah lalu, antunna dapat mengunjungi blog kami :


🔗 http://tamananakshalih.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar