Senin, 30 November 2015

Figur Ke-11 : Ruqayyah dan Ummu Kultsum رضي الله عنهما

🎀Figur Shalihah Panutan Wanita Shalihah🎀



🌹Inilah dia wahai ibu...
Figur Wanita Shalihah,
Sebaik-baik cermin...
🔎Untuk kita berkaca padanya...



🌅 Figur Ke-1⃣1⃣



🌸〰🌸Ruqayyah dan Ummu Kultsum رضي الله عنهما 🌸〰🌸

Kisah Perjalanan Dua Cahaya

 

✏ (ditulis oleh : Al-Ustadzah Ummu Abdirrahman Anisah bintu ‘Imran حفظها الله)

 🌾Tumbuh beriringan bak dua kuntum bunga, berhias keindahan. Lepas dari belenggu ikatan, bertabur kemuliaan. Berlabuh di sisi kekasih nan dermawan, sang pemilik dua cahaya.

🍃 Lahir dua orang putri dari rahim ibunya, Khadijah bintu Khuwailid bin Asad bin ‘Abdil ‘Uzza رضي الله عنها. Menyandang nama Ruqayyah dan Ummu Kultsum رضي الله عنهما, di bawah ketenangan naungan seorang ayah yang mulia, Muhammad bin ‘Abdillah bin ‘Abdil Muththalib صلى الله عليه وسلم.

🍂 Sebelum datang masa sang ayah diangkat sebagai nabi Allah, Ruqayyah disunting oleh seorang pemuda bernama ‘Utbah, putra Abu Lahab bin ‘Abdul Muththalib, sementara Ummu Kultsum menikah dengan saudara ‘Utbah, ‘Utaibah bin Abi Lahab. Namun, pernikahan itu tak berjalan lama.

🌾Berawal dengan diangkatnya Muhammad صلى الله عليه وسلم sebagai nabi, menyusul kemudian turun Surat Al-Lahab yang berisi cercaan terhadap Abu Lahab, maka Abu Lahab dan istrinya, Ummu Jamil, menjadi berang. Dia berkata kepada dua putranya, ‘Utbah dan ‘Utaibah yang menyunting putri-putri Rasulullah  صلى الله عليه وسلم, “Haram jika kalian berdua tidak menceraikan kedua putri Muhammad!”

🍃Kembalilah dua putri yang mulia ini dalam keteduhan naungan ayah bundanya, sebelum sempat dicampuri suaminya. Bahkan dengan itulah Allah selamatkan mereka berdua dari musuh-musuh-Nya. Ruqayyah dan Ummu Kultsum pun berislam bersama ibunda dan saudari-saudarinya. Allah سبحانه وتعالى memberikan ganti yang jauh lebih baik. Ruqayyah bintu Rasulillah صلى الله عليه وسلم رضي الله عنها disunting oleh seorang sahabat mulia, ‘Utsman bin ‘Affan رضي الله عنه.

🍂 Sebagaimana kaum muslimin yang lain, mereka berdua menghadapi gelombang ujian yang sedemikian dahsyat melalui tangan kaum musyrikin Mekkah dalam menggenggam keimanan. Hingga akhirnya, pada tahun kelima setelah nubuwah, Allahسبحانه وتعالى bukakan jalan untuk hijrah ke bumi Habasyah, menuju perlindungan seorang raja yang tidak pernah menzalimi siapa pun yang ada bersamanya. ‘Utsman bin ‘Affan رضي الله عنه membawa istrinya di atas keledai, meninggalkan Mekkah, bersama sepuluh orang sahabat yang lainnya, berjalan kaki menuju pantai. Di sana mereka menyewa sebuah perahu seharga setengah dinar.

🌾Di bumi Habasyah, Ruqayyah رضي الله عنها melahirkan seorang putra yang bernama ‘Abdullah. Akan tetapi, putra ‘Utsman ini tidak berusia panjang. Suatu ketika, ada seekor ayam jantan yang mematuk matanya hingga membengkak wajahnya. Oleh sebab musibah ini, ‘Abdullah meninggal dalam usia enam tahun.

🍃Perjalanan mereka belum berakhir. Saat kaum muslimin meninggalkan negeri Makkah untuk hijrah ke Madinah, mereka berdua pun turut berhijrah ke negeri itu. Begitu pun Ummu Kultsum رضي الله عنها, berhijrah bersama keluarga Rasulullah  صلى الله عليه وسلم.

🍂 Selang berapa lama mereka tinggal di Madinah, bergema seruan perang Badr. Para sahabat bersiap untuk menghadapi musuh-musuh Allah. Namun bersamaan dengan itu, Ruqayyah bintu Rasulillahصلى الله عليه وسلم رضي الله عنها  diserang sakit. Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun memerintahkan ‘Utsman bin ‘Affan رضي الله عنه untuk tetap tinggal menemani istrinya.

🌾Ternyata itulah pertemuan mereka yang terakhir. Di antara malam-malam peristiwa Badr, Ruqayyah bintu Rasulillah صلى الله عليه وسلم رضي الله عنها kembali ke hadapan Rabb-nya karena sakit yang dideritanya. ‘Utsman bin ‘Affan رضي الله عنه sendiri yang turun untuk meletakkan jasad istrinya di dalam kuburnya.

🍃 Saat diratakan tanah pekuburan Ruqayyah رضي الله عنها, terdengar kabar gembira kegemilangan pasukan muslimin melibas kaum musyrikin yang diserukan oleh Zaid bin Haritsah رضي الله عنه. Kedukaan itu berlangsung bersama datangnya kemenangan, saat Ruqayyah bintu Muhammad صلى الله عليه وسلم رضي الله عنها pergi untuk selama-lamanya pada tahun kedua setelah hijrah.

🍂 Sepeninggal Ruqayyah رضي الله عنها, ‘Umar bin Al Khaththab رضي الله عنه menawarkan kepada ‘Utsman bin ‘Affan رضي الله عنه untuk menikah dengan putrinya, Hafshah bintu ‘Umar رضي الله عنها yang kehilangan suaminya di medan Badr. Namun saat itu ‘Utsman dengan halus menolak. Datanglah ‘Umar bin Al-Khaththab رضي الله عنه ke hadapan Rasulullah صلى الله عليه وسلم  mengadukan kekecewaannya.

🌾Ternyata Allah سبحانه وتعالى memilihkan yang lebih baik dari itu semua. Rasulullah  صلى الله عليه وسلمmeminang Hafshah  رضي الله عنها untuk dirinya, dan menikahkan ‘Utsman bin ‘Affan رضي الله عنه dengan putrinya, Ummu Kultsum رضي الله عنها. Tercatat peristiwa ini pada bulan Rabi’ul Awwal tahun ketiga setelah hijrah.

🍃 Enam tahun berlalu. Ikatan kasih itu harus kembali terurai. Ummu Kultsum رضي الله عنها kembali ke hadapan Rabb-nya pada tahun kesembilan setelah hijrah, tanpa meninggalkan seorang putra pun bagi suaminya. Jasadnya dimandikan oleh Asma’ bintu ‘Umais dan Shafiyyah bintu ‘Abdil Muththalib رضي الله عنهما. Tampak Rasulullah صلى الله عليه وسلمmenshalati jenazah putrinya. Setelah itu, beliau duduk di sisi kubur putrinya. Sembari kedua mata beliau berlinang air mata, beliau bertanya, “Adakah seseorang yang tidak mendatangi istrinya semalam?” Abu Thalhah menjawab, “Saya.” Kata beliau, “Turunlah!”

🍂 Jasad Ummu Kultsum رضي الله عنها  dibawa turun dalam tanah pekuburannya oleh ‘Ali bin Abi Thalib, Al-Fadhl bin Al-‘Abbas, Usamah bin Zaid serta Abu Thalhah Al-Anshari رضي الله عنهم. Ruqayyah dan Ummu Kultsum, dua putri Rasulullah صلى الله عليه وسلم رضي الله عنهما, semoga Allah meridhainya….

🌸 Wallahu ta’ala a’lamu bish-shawab.

 

📚 Sumber bacaan :
❀ Al-Isti’ab, karya Al-Imam Ibnu ‘Abdil Barr (hal. 1038, 1839-1842, 1952-1953)
❀ Ath-Thabaqatul Kubra, karya Al-Imam Ibnu Sa’d (8/36-38)
❀ Ats-Tsiqat, karya Al-Imam Ibnu Hibban (2/105)
❀ Fathul Bari, karya Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-‘Asqalani (7/188)
❀ Siyar A’lamin Nubala, karya Al-Imam Adz-Dzahabi (2/250-253
❀ Tahdzibul Kamal, karya Al-Imam Al-Mizzi (19/448)

💻 Sumber :
http://asysyariah.com/ruqayyah-dan-ummu-kultsum-kisah-perjalanan-dua-cahaya/

🎀مجموعة روضة الأطفال🎀

Bagi yang ingin mengambil faedah dari postingan RA yang telah lalu, antunna dapat mengunjungi blog kami :

🔗 http://tamananakshalih.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar